Rabu, 16 November 2022

"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"

 

Sumber:http://bitly.ws/wLjz

Bacaan dari Kitab Wahyu (5:1-10)    

"Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa."

Aku, Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya, "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tak seorang pun di surga atau di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat sebelah dalamnya.

Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, "Jangan menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. Dialah yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.

"Maka aku melihat seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta dan ditengah-tengah keempat makhluk serta orang tua-tua itu. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih, Ia bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat orang tua-tua di hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing memegang sebuah kecapi, dan sebuah cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa orang-orang kudus.

Dan mereka menyanyikan sebuah lagu baru katanya, 'Layaklah Engkau menerima gulungan kitab dan membuka ketujuh meterainya. Sebab Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu telah membeli mereka bagi Allah dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka sebagai raja akan memerintah di bumi."

Mazmur Tanggapan

Tuhan, Engkau telah membuat kami menjadi raja dan imam.

Ayat. (Mzm 149:1-6a.9b)

1.       Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.

2.       Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.

3.       Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

  Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Mzm 95:8ab)

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (19:41-44)

"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"

Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.

Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Ada apa dengan Yerusalem? Mengapa Yesusu sampai menangisinya? Dari beberapa kutipan, saya menemukan Yesus menangisi Yerusalem karna Yesus sangat mengasihi kota itu dengan seluruh isi penduduknya, namun ternyata mereka menolak Dia!

“Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!”

Di tengah kota Yerusalem itu dibangun Bait Kudus Allah. Yerusalem sendiri berarti Kota Damai. Salem dalam bahasa Ibrani artinya ‘damai’. Namun kota itu tidak menampakkan kedamaian. Justru di sana pembunuhan demi pembunuhan terjadi.

Pembunuhan bayi-bayi laki-laki pada jaman raja Herodes, karena Herodes takut tahtanya akan terebut saat mendengar isu hadirnya raja baru. Pembunuhan Nabi Yohanes juga terjadi di kota itu. Pembunuhan sadis yang bermula hanya mengabulkan permintaan anaknya. Dan kemudian, pembunuhan juga akan terjadi pada diri Yesus sendiri. Yesus yang mengetahui akan hal itu, hanya mampu menangisi Yerusalem. Kota yang tidak tahu berterima kasih, mungkin begitu batin Yesus.

Namun, Yesus mengingatkan bahwa Ia akan datang lagi pada akhir zaman. Saat itu Ia akan menjadi Hakim Agung yang mengadili manusia berdasarkan perbuatan dan ibadahnya. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.

Apakah Yesus juga sedang menangisi kita? Kita yang tidak menyadari bahwa Yesus sudah mengorbankan diriNya untuk keselamatan kita, masih juga terjatuh dalam godaan-godaan dunia. Dan Yesus melelehkan air mata untuk kita.

Mumpung Yesus belum datang pada hari penghakiman, semoga mulai dari sekarang kita berusaha berbenah diri, bertobat, dan mohon ampun kepadaNya. Amin.

Action:

Ø  Memperbaiki sikap dan perilaku diri

Doa:

Tuhan Yesus, terimakasih karna Engkau mengingatkan kami untuk berbenah diri. Engkau menunggu kami bertobat sebelum kedatanganMu. Bimbinglah kami menjalani pertobatan ini. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar