Sumber: https://catatanseorangofs.wordpress.com/
Bacaan dari Kitab
Yesaya (48:17-19)
"Sekiranya engkau
memperhatikan perintah-perintah-Ku."
Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang
Mahakudus, Allah Israel, "Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal
yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka
damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan
kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak
pernah berhenti.
Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu
seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari
hadapan-Ku."
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Barangsiapa mengikuti Engkau, ya
Tuhan, akan mempunyai terang hidup.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang
tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum
pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam
merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah
pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah
dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi
jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang. Sambutlah
Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut
Matius (11:16-19)
"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun
Anak Manusia."
Yesus berkata kepada orang
banyak, "Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama
anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, 'Kami meniup
seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka,
tetapi kalian tidak berkabung.'
Sebab Yohanes
Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, 'Ia
kerasukan setan'.
Kemudian Anak
Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, 'Lihatlah, seorang
pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa'. Tetapi
hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Demikianlah Injil Tuhan kita.
Renungan:
"Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Kata Yesus tentang para ahli taurat dan orang Farisi.
Mungkin kita bisa membayangkan Yesus geleng-geleng kepala karena mereka.
Yohanes Pembaptis yang tidak makan dan minum mereka katakan
kerasukan setan, sedang Yesus yang makan
dan minum mereka katakan sebagai seorang pelahap dan peminum. Sebenarnya apa
mau mereka?
Jangan-jangan Yesus juga sedang geleng-geleng kepala
karena kita, dan berkata, “Sebenarnya apa yang engkau mau, Bernadeta?”
Diminta berdoa, malas, diminta berpuasa tidak kuat,
diminta bersedekah, tidak punya dana, diminta mewartakan Injil, takut. Tapi
saya selalu mohon diberi sukacita dan kesejahteraan. Mungkin kata Tuhan,”Kamu
mau enaknya, tapi tidak mau susahnya”.
Sudah jelas apa yang dikehendaki Tuhan terhadap kita
umatNya. Seperti dikatakan oleh Nabi Yesaya.
“Sekiranya engkau memperhatikan
perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak
pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal
yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.”
Berarti, apakah yang dikehendakiNya? Kesimpulan saya:
-
Memperhatikan
perintahNya.
-
Mendengarkan
ajaranNya.
-
Menyerahkan diri
dituntun olehNya pada jalan-jalan yang harus kita tempuh.
Bila itu selalu kita jalani, maka damai sejahtera kita akan seperti sungai yang
tidak pernah kering, dan kebahagiaan kita akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.
Doa:
Allahku, ya Allahku, betapa Engkau sangat baik kepada
kami. Engkau berjanji memberi damai, sukacita, dan sejahtera yang berlimpah;
asal kuikuti perintahMu dan berjalan
pada jalan-jalan yang Engkau tunjukkan.
Terangilah budi dan pikiranku ya Allahku, sendengkanlah
telingaku kepadaMu, agar aku mengerti perintahMu dan jalan mana yang harus aku
tempuh dalam perjalanan hidupku.
Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar