Selasa, 15 Desember 2020

Sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah

Sumber: https://id.wikipedia.org/

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)

"Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina."

Beginilah firman Tuhan, "Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak memedulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya.

Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku.

Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus.

Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu.

Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi."

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan
Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakan mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)

"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."

Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini'.

Jawab anak itu, 'Baik, Bapa'. Tetapi ia tidak pergi.

Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau'. Tetapi kemudian ia menyesal lau pergi juga.

Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?"

Jawab mereka, "Yang kedua."

Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya."

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:

Kisah yang diceritakan Yesus dalam Injil adalah hal yang sering terjadi dalam hidup kita sehari-hari. Baik kita sebagai orang yang menyuruh maupun sebagai orang yang di suruh. Sering kita hanya sekedar mengiyakan apabila ada permintaan minta tolong, namun tidak segera  melakukan atau bahkan tidak melakukan.

Namun kadang-kadang juga, kita menyesal setelah mengucapkan kata ‘tidak mau’ saat dimintai tolong oleh pasangan, anak-anak, atau teman-teman dan saudara-saudara kita; dan kemudian kita melakaukan apa yang diminta.

Saat Yesus meminta kita melakukan perintahNya, apakah kita mengiyakan dan melakukannya atau malah mengabaikannya? Saya sudah diangkat Tuhan menjadi anakNya, bahkan sudah diselamatkanNya. Maka saat Tuhan meminta saya melakukan sesuatu, apakah saya sungguh-sungguh untuk melaksanakannya?

Dalam Adven ini khususnya, Gereja dengan segala Sabda Allah yang disediakan dalam minggu-minggu Adven mengajak saya untuk berjaga-jaga dalam menyambut kedatanganNya dengan memperbaiki diri dan bertobat; sudahkah saya melaksanakannya? Ini sungguh menjadi PR bagi saya sebelum Natal tiba.

Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu.

Semoga kita menjadi umat yang diselamatkan Tuhan.

Doa:

Yesusku, SabdaMu bukan hal yang berat untuk kami laksanakan. Karena Engkau memberi kami sukacita dan kedamaian saat kami harus melaksanakannya. Maka Yesusku, bimbinglah aku untuk setia dan tekun melaksanakan Sabda dan perintahMu.

Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang masa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar